Selasa, 22 Januari 2013

Berjibaku Meraih Beasiswaku

Posting  ini  sengaja  aku  share  dengan  satu  harapan  semoga  bisa  dipakai sebagai suntikan semangat  bagi  pembaca  yang  baru drop  level semangatnya  karena  baru mengalami  satu  kata  "GAGAL".

Kata  "Berjibaku"  sengaja  aku ambil untuk  mewakili  suatu  proses  yang panjang  dan  terjadi  adegan "JATUH" - "BANGUN"  yang silih berganti.

Ceritaku ini  aku alami dan berawal   sekitar  tahun 2001,  saat  itu  aku  bekerja  sebagai Dosen dan Staff Pembantu Direktur di  Sebuah  Akademi  Kesehatan  tepatnya  Akademi Teknik Elektro Medik.  Setelah  hampir 4  tahun  bekerja ( masuk tahun 1998 ) aku  mendapatkan  kesempatan Beasiswa  ke Inggris  dengan Biaya Pemerintah Full. Tahap I yaitu  kelengkapan administrasi  aku  lolos, Tahap  II  harus menunjukkan Bukti lolos CBT ( Computer Based Toefl ), wah  ini  yang   mengganjal aku dan akhirnya  kata "GAGAL" aku  dapatkan. Wah  Rasanya  campur aduk  kaya  gado-gado,  dari  menyalahkan diri sendiri, orang  terdekat  bahkan  HAMPIR  aku  menyalahkan TUHAN.  Kata  GAGAL  mulai  pergi  perlahan namun  pasti  seiring   berjalannya  waktu......

Tahun 2002  aku  mendapat Amanah  diterima  masuk  Pegawai Negeri Sipil ( PNS ) ditugaskan di  SMK Negeri 10  Semarang ( dulu  bernama SMK PERKAPALAN ). Aku  jalani  hidup  dengan  penuh semangat, mengajar  dengan  sepenuh  hati  walaupun tidak  sesuai  dengan jurusanku. Karena Sekolah Perkapalan dengan  jurusan Badan Kapal, Mesin Kapan, Nautika pokonya  semua  berbau KAPAL, sedang  aku S1  Elektronika. Aku  mengajar  SENI MUSIK mungkin  karena  aku  sering  NGEBAND bersama teman  guru kalau ada acara  di sekolah, maka  aku  diberi tugas mengajar  seni musik walaupun aku tidak bisa membaca not balok .Semua ini aku  jalani hingga  tahun 2007.

Ditahun  2008 aku mendapat Amanah  dari Kepala  Sekolah  untuk  membuka  jurusan KOMPUTER,  Alhamdulillah semua  berjalan  dengan lancar, aku  diberi tugas  sebagai  Kepala Program di jurusan yang baru itu. Dari  tahun  ke tahun   jurusan Kompoter-RPL  di SMK Negeri  10  mulai  unjuk  gigi  dalam  berprestasi. Sebagai juara 1 LKS Web Desain, Juara 1 Olimpiade Komputer SMA/SMK  se Jawa Tengah  dan  masih  banyak  lagi prestasi  yang  lain.

Kembali  ke  cerita  Beasiswaku,  menjelang  tahun  2011  aku  mengikuti  seleksi  Beasiswa Unggulan  yang  dibiayai  Dikmen  di Udinus  Semarang. Menjadi  Magister Komputer ( MKom)  sebuah  impian  bagiku  saat itu.  Seperti  biasa proses  semua  diawali  dari seleksi Administrasi. Aku lolos administrasi  dan  mengikuti  Tes  selanjutnya  yaitu  Tes Potensi Akademik ( TPA), Tes Toefl  dan di Udinus  Tidak ada test wawancara. Pengumuman On-Line, dag dig dug  saat  membuka  website  PPS Udinus, belum ada pengumuman, dibuka  lain  hari,  belum ada  pengumuman juga........ akhirnya  suatu  hari aku  mendapat SMS  dari  teman  yang  sama-sama mendaftar  yang  menginformasikan  aku  "GAGAL"........lemes......terasa aku  tidak kuat lagi  duduk.....inginnya  aku  tidur......tidur......dan tidur !. "GAGAL"  kenapa  kau  selalu  mengikuti  langkah-langkahku? "GAGAL"  kenapa  kau patahkan IMPIANKU? Kuping ini  terkadang  MEMERAH  saat  terdengar  walau lirih  kata-kata  sumbang  dari  teman atau  orang-orang  sekitar ,....." Ngoyo,....Ngeyel...Nekad.... wis tuwo.!!" TUHAN  aku  mohon tulikan sementara  telinga  ini  agar  aku hanya  mendengar  kata hatiku....bahwa  aku mampu  atas  izin-MU  melanjutkan  kuliah  S2 jalur  Beasiswa.

Keterpurukanku  berakhir  setelah aku mendapat  informasi  ada kesempatan  Beasiswa  Unggulan  lagi, tapi  kali ini  khusus untuk  GURU  SMK. Wah  kali ini  terasa bagaikan secercah  cahaya  yang  menyinari  dan memberi  harapan  untuk  menggapai  impianku " S2  Jalur  Beasiswa ". Tanpa  pikir panjang  aku  hajar  lagi  untuk  ke -3  kalinya  aku  mendaftarkan diri.

Berbekal  pengalaman, aku  sangat  lancar  mengikuti  tes  demi  tes.  Kali ini  aku  berharap  banyak  dan  terasa  aku  bisa  masuk, karena  ketika  bertemu  dengan sesama  pelamar saling  bercerita  dan berkenalan  aku  punya  peluang  besar pikirku. Aku  jurusan  elektronika, skripsiku  nilai  A  dan ilmu  murni  yaitu  tentang  komputer.  Pelamar  yang lain  dari  bermacam-macam  disiplin ilmu, bahkan  ada  dari  jurusan  agama  dan Olah raga (  maaf  bukan  bermaksud meremehkan  jurusan itu  tentang  kemampuan  komputer ).

Untuk ketiga  kalinya,  ternyata  kata  "GAGAL"  masih  setia  mendampingiku, untuk  yang  ke-3  ini  kata  GAGAL  terasa  menusuk begitu dalam tepat dipusar batinku. Aku  hanya  mampu    DIAM.....DIAM.....dan DIAM. Mulailah  goyah  pertahananku, keyakinanku,  kata  batinku, Aku kog  rasanya  gak bisa  ambil jalur Beasiswa, keraguan  mulai  menggrogoti relung-relung  hatiku.

TUHAN  aku tahu  ada makna  dibalik  kata  GAGAL,  Tapi TUHAN  bantu  aku  menemukan  makna  itu,......aku  tidak  mau GAGAL KUADRAT  TUHAN !  maksudku GAGAL  di Atas GAGAL,  Aku  Gagal menemukan  makna  dibalik  kegagalan  yang  Engkau  kirim untukku.  Bantu  aku....bantu.....bantu...bantu ya TUHAN !

Seiring berjalannya waktu aku  mencoba menemukan makna dibalik  kata GAGAL, walau  perlahan  dan  perlahan....

Terimakasih  istriku, yang  selalu menghibur  dan menyemangati aku. Aku  diminta  ambil  kuliah  S2  jalur  BD (  Bayar  Dewe ) sebagai  Obat  kekecewaanku  yang  telah MENGERAK.  Istriku  akan  bantu  biayanya, maklum  istriku yang juga  seorang guru  di SMP negeri 9  Semarang sudah  mendapat  sertifikasi  guru. Namun aku  sengaja  tidak  mengambil  tawaran yang  terasa dipaksa sebagai  "OBAT  KECEWA".  Aku  lebih  suka  belajar hal-hal  kecil yang  aku  senangi  namun  belum  terwujud sampai  saat ini. BIOLA   ya, Aku  belajar bermain BIOLA,  hari  demi  hari  aku isi  dengan  belajar  bermain  biola.

Sampai akhirnya  saat  itu  datang lagi, SMS  dari  kepala  sekolah  untuk  mendaftar  Beasiswa    full  dibiayai  Direktorat P2TKDIKMEN  yang  diselenggarakan di Universitas  Negeri Semarang ( Unnes ).  Aku  baca  SMS  dan  aku  balas  dengan  setengah  hati. Kepala  Sekolahku yang  terhormat  Bapak Drs H DIYANA, MT  ternyata setelah membaca balasan SMS ku langsung menelponku, intinya  aku diminta mendaftar lagi  beasiswa  untuk  kali ini, coba  sekali lagi pak,  coba sekali lagi pak,....kata-kata  yang masih aku ingat dari Beliau. Awalnya  aku  setengah  hati  melaksanakan  perintah  kepala  sekolah  ini,  rasa  malu  dan  takut  gagal lebih  mendominasi  dan  bersarang kuat di pikiranku.

Disela-sela tugas mengajar, aku  coba  telusuri  website  http//:pps.unnes.ac.id  kubaca  dengan  teliti. Program  studi Manajemen Pendidikan, konsentrasi Kepengawasan  Sekolah, jalur Beasiswa Full.  Aku  coba  kumpulkan puing-puing  semangat  yang  telah  tercecer,  satu  demi  satu  aku  susun  untuk  terangkai  kata  DAFTAR.

Akhirnya  aku  mendaftarkan  diri  menjadi  pelamar S2 beasiswa untuk ke-4  kalinya, saat itu pendaftar  berjumlah  557  orang  se- Indonesia.  Di Program Pasca Sarjana (PPS) Unnes  terseleksi  100  orang  dinyatakan lolos  seleksi  Administrasi tepatnya pada tanggal 27 Juni 2012  pengumuman  resmi di websitenya dikmen. Alahamdulillah e.......ternyata  namaku  termasuk  dan terdaftar  sebagai peserta  yang  lolos   di  Unnes.  Aku  menunggu jadwal  pelaksanaan  tes  berikutnya, TPA, Bahasa Inggris, Kompetensi Keahlian dan Tes Wawancara.

Seiring  dengan berjalannya  waktu  anakku  yang  pertama SANDY ALIF  RIZQIAWAN ( lulus  SD )  minta masuk  melajutkan sekolah  tingkat  SMP ke pesantren Modern GONTOR di Ponorogo.

Aku harus bolak-balik Semarang-Sragen-Ponorogo setiap 2 minggu  sekali. Sekalian  kesempatan  ini  aku  gunakan  untuk  mampir ke rumah  orang tuaku  SRAGEN, sambil sungkem mohon doa restu aku  ke Ibu dan Bapakku, ku tuangkan   dan kutitipkan keinginanku  dalam  tiap  do,a  Beliau. Untuk  kali ini aku khusukan mohon doa restu ke ibuku setelah  sholat mahgrib, ibuku  memelukku erat   dan  membisikkan kata " Mugo-mugo  ditompo Sekolahmu  le". AMIN  jawabku.

Aku   mengubah  STRATEGI  dalam  menghadapi  tes Beasiswa  kali ini, strategi  yang  aku terapkan  sebelumnya  yang hanya  mengandalkan kemampuan fisik  harus  dirombak. Strategi  yang  aku  terapkan dalam  meraih Beasiswa ini nyontoh  strategi  kala  aku  mendaftar  masuk PNS.  yaitu  5S (Sinau-Sungkem-Sodakoh-Sodakoh-Sodakoh)  yang  baru  bisa  aku cermati-pelajari-renungkan-dan simpulkan  di akhir  waktu ini.
Aku  sinau  dengan  penuh  semangat  walaupun  aku  menyadari aku  sangat  susah  menghafal, Sungkem  ke Ibu/Bapak  dan Mertua  menjadi  senjataku,  yang  terakhir ini  sodakoh  sengaja  aku  tulis  3x,  ya  pokoknya  harus banyak  dan  sering-sering  sodakoh......sekali  lagi  BANYAK  dan SERING.....

Tepat  tanggal  2 Juli 2012  aku  dan anakku  dalam  waktu  yang  bersamaan  melaksanakan  ujian,  aku  ujian  Beasiswa  S2  dan  anakku  ujian  masuk KMI Pondok Modern GONTOR.  Proses  ujianku  berjalan  dengan  lancar, Aku  merasakan aliran  do'a  orang-orang  terdekat  mengiringiku  dan memudahkan  aku  mengerjakan  soal  TPA, Soal  Inggris dan  Soal  Kompetensi keahlian. Sampailah  pada ujian  tes wawancara. Aku  menghadapi seorang Profesor ini untuk yang pertama kalinya, diakhir sesi  wawancara  aku  diberi pertanyaan dan harus menjawab  dengan menggunakan  bahasa  inggris.....we la da la....Aku  yakin TUHAN  menggerakkan  lidahku, aku  bisa menjawab cas,cis,cus....dan good,.....good  kata profesor.

Ketika Aku dan anakku lagi menghadapi ujian,   istriku membantu  dengan SMS  grouping ke ibu/bapak, saudara  hampir  semua  di  SMS  mohon  doa  restu.......dan  Semua  membalas SEMOGA  ALLAH  memberi  yang  TERBAIK. dan  tidak  lupa  kata  AMIN,AMIN,AMIN...

Waktu  terus  berjalan sampailah pada tanggal  15  Juli 2012  hari Ahad  ada pengumuman, Anakku  diterima masuk KMI  di GONTOR 6  Magelang, Alhamdulillah  dari  3.150  pendaftar  anakku  salah  satu  yang  diberi amanah  untuk  masuk menjadi  Santri  di KMI.

Tanggal 19  Juli  2012  hari  Kamis  Aku  buka  website  http//:p2tkdikmen.kemendiknas.go.id  ada hasil  seleksi  ujian  tertulis  Beasiswa S2 Kepengawasan  Sekolah  SMA/SMK 2012.  Alhamdulillah,  ya ALLAH aku  diterima.
Menurut SK  Rektor Unnes, No peringkat 1 -  48  dinyatakan diterima Beasiswa Full, sedangkan no peringkat  49  - 98  diberi kesempatan  masuk Jalur Khusus ( biaya  sendiri ), Alhamdulillah  Aku  berhasil  masuk  dan  bisa  meneruskan kuliah  di  S2  jalur Beasiswa Full  walaupun  aku  peringkat  48 ( peringkat  terakhir ).
 Aku  yakin, aku  bisa masuk peringkat 48  bukan  karena kepintaranku ( Hasil Tes )  tapi  karena atas  izin-NYA lewat derasnya aliran Doa  dari  Ibu/Bapakku, istriku, saudaraku, temanku, bahkan tetanggaku,  atau semua  yang  orang  yang  telah  bertemu  aku..... Akhirnya MAKNA dibalik GAGAL  aku temukan dan kutulis......."ALLAH TELAH  MEMBERIKU YANG  TERBAIK".

("GAGAL adalah Hadiah Terindah dan Kado Terbaik dari ALLAH   bagi hamba-NYA yang  selalu BERSABAR dalam menggapai KESUKSESAN SEJATI") Romadhon 1433 H.









Lihat Artikel TOP Terkait:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites

 

Free SEO Tools

MULAILAH SEKARANG !!! Walaupun harus dari nol kecil