Selasa, 06 Agustus 2013

Ke Gontor Apa Yang Kau Cari? ( #1 )

Tulisan ini ada di setiap gerbang Pondok Modern Gontor.Ya, dan ketika my son registered there setahun lalu, pertanyaan serupa muncul di dalam formulir pendaftaran, dan harus dijawab. My son answered, “ingin menjadi ustadz dan belajar Islam di Madinah” (aaamiiin).
Saya tidak menyangka Sandy pengin ke Gontor. Sejujurnya saya memang punya impian ketika dia msh di kelas 5 SD, saya bilang kalo saya pengin dia melanjutkan belajar di Gontor, tetapi dia menolak dg keras. Sandy pengin sekolah di SMPnya mama, bs antar jemput mama jg n plg sekolah bs mampir makan di bakso kotak Surabaya. Saya tdk merayunya, tapi saya merayu Alloh, saya berdoa agar Sandy mau ke Gontor.
Ketika awal semester 2 kelas 6, saya coba ngobrol lagi sama dia, ngobrol dan bukan merayu. Saya ngobrol mengedepankan logika. Alloh belum berkehendak utk mengabulkan doa saya, dia msh tetep ingin sekolah bareng mama. Saya tetap positive thinking sama Alloh, n saya tetap meminta padaNya. Saya pikir msh ada kesempatan sekecil apapun itu.
Sampai akhirnya saya terbengong bengong nggak percaya, ketika suatu sore sepulang sekolah dan bahkan blm sempat ganti baju seragamnya, Sandy bilang sama saya yg lg masak , “Mama, aku mau ke Gontor.” 
Saya (sambil mengucap Subhanalloh dlm hati) tanya sama dia,” Kenapa mau ke Gontor?” Trus, Sandy cerita kalo temennya brsn survey ke sana n kata temennya disana enak. Positive thinking aja, hidayah Alloh bs dari mana saja, walopun lewat cara paling sederhana.
Next stepnya, papanya langsung ajak dia browsing internet (padahal dulu ya udah pernah dilakukan saat kita msh gencar merayunya utk ke Gontor) dan ngobrol lumayan lama, termasuk jg membahas hal2 yg nggak enak (utk abg) for example; ntar di gontor, dia hrs cuci baju sendiri, cuci piring sendiri, makan hrs ke dapur umum, nggak bs pegang HP, laptop apalagi main game, dan pastinya he will have many activities there. Sandy bilang nggak apa apa, maksudnya, dia mau menerima.
So, a month before UN, kita ajak Sandy survey dulu ke Gontor, Ponorogo. Di Ponorogo ada 2 pondok, Gontor 1 ( yg tertua or some people say, ini adalah Gontor Pusat) dan Gontor 2. Ketika di Gontor 1, seorang ustadz di bagian informasi memberitahukan bahwa registrasi dilakukan di Gontor 2. Ketika di Gontor 2, kita langsung jalan2 liat kamar, kelas, kamar mandi, sampai masjidnya. Saya tanya Sandy, apa dia msh tetep ingin di Gontor? Dg mantap dia jawab iya. Saya sebenernya msh blm begitu mantap dg jawabannya, maksudnya, apa iya Sandy bener2 pengin di Gontor? Tp yaaaa, saya coba ikuti maunya dulu. Saya seneng, banget malah, Sandy mau ke Gontor. Saking senengnya saya jadi agak takut jg kalo dia change his mind. Saya mohon sama Alloh agar DIA menjaga hidayahNya utk Sandy.
A month after UN, kami antar Sandy ke Gontor 2 utk registrasi, dia dpt nomer 1539, dan kamarnya di Gedung Utama nomer 209. Setelah beres urusan administrasi, kita langsung ke kamarnya. Saya merapikan lemarinya, Sandy sdh langsung ikut kegiatan. Dan memang calon santri langsung tinggal di pondok begitu dia daftar. Malamnya kami pulang, setelah sebelumnya ngobrol sama Sandy, dia mau langsung ditinggal di pondok karena sdh punya beberapa teman.


by mama Sandy


Lihat Artikel TOP Terkait:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites

 

Free SEO Tools

MULAILAH SEKARANG !!! Walaupun harus dari nol kecil